<body leftmargin="0" topmargin="0" marginwidth="0" marginheight="0"><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/330539192163378798?origin\x3dhttp://inkblotstudios-temasik.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


Lelaman Utama   Cetera Asal   Media   Tayangan

----------------------------------------------------------------------

Maka sembah Indera Bupala, ‘Mana titah Tuanku.’

Maka Sang Nila Utama pun naiklah ke perahu, lalu menyeberang.

Setelah datang ke tengah laut, ribut pun turun; maka kenaikan itupun keairan. Maka dipertimba orang, tiada tertimba air ruang lagi. Maka disuruh pernghulu kenaikan membuang; maka beberapa harta yang dibuangkan, tiada berapa lagi yang tinggal. Maka kenaikan itu hampir ke Teluk Belanga, makin sangat air naik.Maka dibuang orang segala harta yang lagi tinggal itu, hanya mahkota juga yang ada lagi, tiada juga kenaikan itu timbul. Maka sembah penghulu kenaikan pada Sang Nila Utama. ‘Tuanku, pada bicara patik, sebab mahkota ini juga gerangan makak kenaikan itu tiada timbul, kerana segala harta di dalam perahu ini telah habis sudah. Jikalau mahkota ini tiada dibuangkan, tiadalah kenaikan ini timbul, dan tiadalah terbela oleh patik sekalian.’

----------------------------------------------------------------------

lelaman direka oleh inkblot studios