<body leftmargin="0" topmargin="0" marginwidth="0" marginheight="0"><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/330539192163378798?origin\x3dhttp://inkblotstudios-temasik.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


Lelaman Utama   Cetera Asal   Media   Tayangan

----------------------------------------------------------------------

Maka sembah Sang Nila Utama, "Segala anak sungai Bentan ini telah habislah sudah tempat beta bermain; bahwa Tanjung Bemban ini diwartakan orang terlalu baik, itulah sebabnya maka beta hendak pergi. Dan jikalau tiada diberi beta pergi bermain ke Tanjung Bemban ini, duduk mati, berdiri mati, serba mati".

Maka berapa dilarang Permaisuri Iskandar Syah, baginda bermohon juga pergi. Maka titah Permaisuri, "Daripada sebab kita anak kita mati, baiklah anak kita pergi."

Maka Permaisuri pun menyuruh berlengkap pada Indera Bupala dan pada Aria Bupala; telah sudah lengkap, maka Sang Nila Utama pun berangkatlah dengan raja perempuan sekali. Maka segala lancang kenaikan pun didayung oranglah. Adapun kenaikan baginda lancaran bertiang tiga, berbilik peraduan dalam kelambu tirai dalam kurung, serta permandian dan kelengkapan bermasak-masak. Maka rupa perahu orang yang mengiringkan tiada berbilang lagi.

----------------------------------------------------------------------

lelaman direka oleh inkblot studios